Brothers & sisters…, seperti saya tulis di postingan sebelumnya (di sini ), touring ke Pangandaran start sesuai rencana. Hari Jum’at tanggal 20 September 2013, jam 5 pagi kurang sedikit saya dan tunggangan kesayangan, si Ninjo, sudah berada di pom bensin Shell BSD. Tempat ini menjadi meeting point pertama bagi rombongan dari wilayah Tangerang Selatan. Di sana ternyata bro Bayu dengan ninja 250 merahnya sudah sampai duluan. kami mengisi full tank masing2 tunggangan kami, saya nambah tekanan angin ban si Ninjo yang ternyata sudah berkurang dari seharusnya.
Kami menunggu beberapa saat bro Dicky, tapi ternyata gak datang2 juga. Akhirnya jam 5:15 kami berdua meluncur duluan menuju titik temu berikutnya, tugu Kujang – Bogor. Tentunya kami beri tahu bro Dicky kalau kami berangkat duluan, bro Dicky dg Ducati ST3 1000cc nya tentunya bisa menyusul kami yang jalan santai.
Jalanan Puspitek – Parung kondisinya jelek, banyak yang hancur. Sudah bertahun-tahun seperti ini, entah kapan bisa bener-bener bener. Mendekati masuk kota Bogor kami dihadang kemacetan yang sangat parah. Penyebabnya adalah pembuatan jalan layang. Semua kendaraan berhimpitan untuk melewati jalanan yang menyempit. Memasuki kota Bogor lalin masih lancar. Kami bertemu rombongan yg berangkat dari Citos selepas dari kemacetan, waktu kami rupanya tepat, bersamaan nyampe. Stop dulu di tugu Kujang sebagai meeting point ke-2.
Semua telah berkumpul, kami melanjutan perjalanan menuju Puncak Pass resort untuk sarapan. Jalanan Jum’at pagi masih sepi, melaju di atas ER6F (si Ninjo) terasa enak banget. Memasuki wilayah Puncak udara sejuk menyambut kami, hmm…nikmat sekali rasanya. Memasuki wilayah perkebunan teh, mulailah tikungan-tikungan siap untuk dinikmati. Si Ninjo sangat senang diajak nikung-nikung, tidak usah terlalu rebah, cukup miring-miring dikit sensasinya sudah sueneng gimanaa gitu.. Gak pake lama kami sudah tiba di Puncak Pass resort. Sarapan dulu…
Selesai sarapan dan bercanda-ria, kami melanjutkan perjalanan menuju Cianjur terus ke selatan arah Sindangbarang. O ya, selepas Puncak Pass ternyata ada satu brother yang sakit, sepertinya memang sudah kurang sehat dari awalnya. Dia memutuskan untuk tidak melajutkan perjalanan, motorpun dinaikkan ke mobil storing.
Di daerah Cianjur semua mengisi full tank motor masing-masing, maklum setelah ini jarang ditemui pompa bensin. Jalan dari Cianjur sampai ke Sukadamai melewati gunung-gunung. Banyak sekali tikungan, entah berapa puluh atau ratus gak sempat ngitung. Tapi jalanan relatif baik. Pemandangan bervariasi, mulai desa, kebun teh, hutan dan gunung, yang pasti semuanya indah-indah. Udara nya pun sejuk khas pegunungan.

Stop dulu, salah satu rider ducati mengalami kecelakaan waktu nikung. Motor rudak, tapi rider selamat walau sedikit lecet2.
Ada sedikit accident di salah satu tikungan yang kami lalui. Salah satu rider ducati monster mengalami kecelakaan tunggal waktu nikung. Katanya rem depan terkunci, dan motorpun jatuh bersama rider. Motor mengalami kerusakan dan tidak bisa lagi melanjutkan perjalanan. Sang rider selamat, hanya mengalami luka lecet di bagian lutut. Kok ya kebetulan dia gak pakai knee protector. Motor dan rider harus dinaikkan ke mobil, dan kami yg lain melanjutkan perjalanan.
Waktunya makan siang, kami berhenti di kota kecil, Sukadamai. Kami makan di warung sederhana yang ada di sini.
Saat makan ini kami tanya-tanya kondisi jalan arah Pangandaran yang akan kami lalui. Informasi yang kami peroleh : jalannya rusak parah hampir semuanya. Waduuuh…!! Semangaaat….!
Kami melanjutkan perjalanan, menyusuri jalan yang ternyata memang sudah rusak parah, hampir tidak ada lagi aspalnya, batu-batu berserakan, lobang di mana-mana, debu berterbangan. Kondisi jalan paling selatan pantai selatan Jawa Barat ini sungguh-sungguh parah. Kami melewati jalan ini dengan super hati-hati, keceptan rata-rata 15 – 20 kpj aja, gak mungkin lbh cepat lagi. Namun kami masih bisa sekali2 menikmati pemandangan pantai di sisi kanan kami. Dan juga mengambil foto saat berhenti.
Kondisi air sungai sedang dangkal, banyak dimanfaatkan leh masyarakat untuk mencuci kendaraan mereka.
(bersambung..)
beh mantep tenan iki,,, kapan yo kangbro bisa turing 😀
http://cicaakcerdas.wordpress.com/2013/09/23/tunggangan-dani-pedrosa-dan-marc-marquez-akan-dijual-untuk-umum-benerkah/
LikeLike
Touring bareng saya yuuk..
LikeLike
waduh kayaknya tambah parah ajah jalannya ya? kapan bakal dibenerin wuy….
LikeLike
Asli parahnya.., padahal banyak tempat wisata bisa dijual lho..!
LikeLike
ahh liputannya keluar juga… thanks informasi jalannya mas
LikeLike
hehehe…baru sempat nulis laporannya mas Leo.
LikeLike
WOW, asyikkk bangetssss
LikeLike
Betul…, pengalaman touring yg mengesankan.
LikeLike
kereen om…
LikeLike
Trimakasih mas.
LikeLike
seru…seru … 🙂
LikeLike
Asli serunya mas..!
LikeLike
Pingback: Touring motor ke Pangandaran (part 2) | lexyleksono
beuh kelihatannya seru banget
LikeLike
Wow…itu emang seru, sampe sekarang msh berkesan itu haha..
LikeLike