Brothers & sisters…, pagi tadi membaca Kompas.com yang memberitakan tentang seorang bapak muda mas Dwi dari Magelang yang menggunakan motor Yamaha R25 untuk berjualan sayur keliling. Hmmm…. kirain hanya temanku mas Sayur blogger dari Puger – Jember pemilik warung bakulkangkungjpr1.com aja yang menggunakan motor sport berfairing 250 cc untuk jualan sayur keliling. (foto di bawah diambil dari Kompas.com)

Membaca berita itu terus terang saya kagum dengan mereka ini, motor sport 250cc itu diperoleh dengan bersusah payah mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Ketika akhirnya dapat memiliki, motor tersebut dipasangi gerobak dan dimuati segala macam sayur-mayur untuk dijual keliling. Ada yang tanya, apa gak sayang ya motor bagus begitu dipasangi gerobak, terus dikasih beban berat begitu ? (foto di bawah ini nyomot dari blog nya mas Sayur)

Kita membeli motor memang dengan alasan masing2. Ada yang beli motor hanya untuk sekedar punya, jarang dipakai paling2 hanya untuk keliling kompleks, pergi ke warung dekat rumah. Ada yang membeli motor untuk bersosialisasi dengan kawan2 nya, motor dipakai hanya untuk kumpul2 ngopi2 dengan kawan2 nya. Ada yang membeli motor untuk memenuhi hobby nya, hobby naik motor, hobby touring. Ada yang membeli motor memang untuk keperluan kerja / keluarga sekaligus untuk memenuhi hobby.

Saya pribadi membeli motor memang untuk kerja dan sekaligus untuk memenuhi hobby naik motor dan touring. Makanya sekalipun motor saya berjenis klasik (si Jlitheng) dan sport touring (si Ninjo), saya menggunakan mereka untuk ke kantor juga. Untuk touring baru si Ninjo yang sudah keliling ke mana2, si Jlitheng belum ada kesempatan, plat nomor dan STNK nya baru turun juga siih. (foto di bawah ini si Jlitheng, muatannya cuma ringan aja)

Lha, mas-mas yang menggunakan motor sport 250cc berfairing untuk berkeliling jualan sayur tentu juga punya alasan sendiri. Kita semua pecinta motor juga punya alasan sendiri dalam menggunakan motor kita. Tapi saya memang salut dengan kegigihan mas-mas ini..!!