Brothers & sisters…, di rumah saya memiliki seekor perkutut hasil ternakan sendiri dulu umurnya sudah lebih 10 tahun. Dulu saya punya lebih dari 10 ekor perkutut, tapi sejak pindah rumah ke BSD saya hanya memelihara 2 ekor, sisanya saya kasih-kasih ke orang. Dari 2 ekor itu yang satu akhirnya mati sudah tua kelihatannya dan sekarang tinggal satu, ini anak dari yang mati itu. Bertahun-tahun hanya pelihara 1 ekor perkutut, sampai akhirnya tergoda untuk membeli seekor burung Kenari anakan hasil ternakan. Waktu saya beli baru berumur 4 bulan, belum bisa berkicau. Tetapi penjualnya menjamin ini anak dari burung juara, kalau 3 bulan lagi belum rajin berkicau boleh ditukar. Ternyata bener sebulan saya pelihara dia mulai belajar berkicau, sebulan kemudian tambah rajin berkicau, dan sekarang sudah gacor banget.
Belum lama punya burung Kenari, ada ponakan yang datang dari Kalimantan membawa beberapa ekor burung, salah satunya burung Murai Batu Kalimantan. Saya tertarik dengan Muarai batu karena dari yang saya baca-baca kicauannya bagus dan enak didengarkan. Okelah akhirnya si Muarai batu pun saya boyong ke rumah. Mungkin karena stress karena waktu itu di rumah tiap hari banyak orang, si Murai batu ini mogok gak mau berkicau sama sekali. Sampai-sampai sudah hampir saya lepaskan. Tapi ternyata setelah sekitar 2 bulan membisu, dia mulai mengeluarkan kicauannya. Pelan banget suaranya…tapi saya masih bisa mendengar kemerduan suaranya. Hmm…. ada harapan niih. Lama kelamaan si Muarai ini mulai bersuara lebih keras, dan bisa lama bernyanyi-nyanyi. Tetapi burung ini masih terlihat liar, mungkin karena tangkapan dari hutan. Berbeda dengan si Kenari yang jinak.
Kedua burung ini sering bernyanyi bersaut-sautan, terutama kalau di sekitarnya sedang tidak ada orang si Murai bisa bernyanyi panjang. Ditambah lagi si perkutut yang juga ikut nimbrung manggung, jadi tambah rame.
Mendengar suara kicauan burung rasanya seperti berada di alam yang tenang dan bebas. Yang terdengar hanya suara alam, suara aliran air di kolam menambah suasana lebih komplit seperti aliran suara gemericik air di sungai alami.
weeh pelihara burung juga toh om, oh ya biar muraynya ga takut sama orang lalu lalang bisa pake cara ini om.. http://omkicau.com/2015/09/26/treatment-khusus-agar-kacer-giras-menjadi-jinak-lalat/, bisa untuk mb kok
LikeLike
Terimakasih untuk link nya, saya sudah baca tips nya. Tp kok ada tips nya agar memandikan burung di malam hari, gak masalah ya..?
LikeLike
Di burung yg saya pelihara sih ga papa om, memang kebanyakan pehobi menyarankan seperti itu, biar ga terlalu khawatir, bisa habis dimandikan di taruh di ruangan tertutup (yang hangat)
LikeLiked by 1 person
Kicau mania juga rupanya,Pak..?
Hehehe…
LikeLike
Dasare aku wong teko ndeso, seneng pelihara binatang dan tanaman hehe..
LikeLike
aku duwe murai medan, duwe perkutut juga…. perkutute manggung terus, eh kok muraine tiru tiru suara perkutut………. diguyu kancane… akhire perkutute tak dol wae………….hehehehe, setelah beberapa bulan, muraine wis lali suara perkutut…..
LikeLike
Haha… itu muraine arep nyamar dadi perkutut. Suwun mas sdh mampir di blog iji.
LikeLike