Burung Kenari dan Murai Batu Kalimantan, nyanyiannya merdu menyemarakkan suana

Brothers & sisters…, di rumah saya memiliki seekor perkutut hasil ternakan sendiri dulu umurnya sudah lebih 10 tahun. Dulu saya punya lebih dari 10 ekor perkutut, tapi sejak pindah rumah ke BSD saya hanya memelihara 2 ekor, sisanya saya kasih-kasih ke orang. Dari 2 ekor itu yang satu akhirnya mati sudah tua kelihatannya dan sekarang tinggal satu, ini anak dari yang mati itu. Bertahun-tahun hanya pelihara 1 ekor perkutut, sampai akhirnya tergoda untuk membeli seekor burung Kenari anakan hasil ternakan. Waktu saya beli baru berumur 4 bulan, belum bisa berkicau. Tetapi penjualnya menjamin ini anak dari burung juara, kalau 3 bulan lagi belum rajin berkicau boleh ditukar. Ternyata bener sebulan saya pelihara dia mulai belajar berkicau, sebulan kemudian tambah rajin berkicau, dan sekarang sudah gacor banget.

DSC06022a

Kenariku yang rajin banget bernyanyi

Belum lama punya burung Kenari, ada ponakan yang datang dari Kalimantan membawa beberapa ekor burung, salah satunya burung Murai Batu Kalimantan. Saya tertarik dengan Muarai batu karena dari yang saya baca-baca kicauannya bagus dan enak didengarkan. Okelah akhirnya si Muarai batu pun saya boyong ke rumah. Mungkin karena stress karena waktu itu di rumah tiap hari banyak orang, si Murai batu ini mogok gak mau berkicau sama sekali. Sampai-sampai sudah hampir saya lepaskan. Tapi ternyata setelah sekitar 2 bulan membisu, dia mulai mengeluarkan kicauannya. Pelan banget suaranya…tapi saya masih bisa mendengar kemerduan suaranya. Hmm…. ada harapan niih. Lama kelamaan si Muarai ini mulai bersuara lebih keras, dan bisa lama bernyanyi-nyanyi. Tetapi burung ini masih terlihat liar, mungkin karena tangkapan dari hutan. Berbeda dengan si Kenari yang jinak.

DSC06024a

Si Muarai batu dari hutan Kalimantan suara nyanyiannya merdu

Kedua burung ini sering bernyanyi bersaut-sautan, terutama kalau di sekitarnya sedang tidak ada orang si Murai bisa bernyanyi panjang. Ditambah lagi si perkutut yang juga ikut nimbrung manggung, jadi tambah rame.

Mendengar suara kicauan burung rasanya seperti berada di alam yang tenang dan bebas. Yang terdengar hanya suara alam, suara aliran air di kolam menambah suasana lebih komplit seperti aliran suara gemericik air di sungai alami.

 

 

About lexyleksono

A man from the country side of Jember - East Java, married and has one daughter. Love to travel, and to explore new things. I love motorcycles and photography. By writing in this blog, I want to share my life journey with you all (i.e. traveling, photos, motorcycle touring, etc.). I really do hope every reader will enjoy this blog. Thanks guys for visiting my blog, I hope you like it. Any comment is always welcomed. God bless you all..! Best regards, Lexy Leksono Email : lexy.leksono@yahoo.co.id or lexyleksono@gmail.com Phone : 08129668128 or 087877408314
This entry was posted in Birds, burung, Burung peliharaan and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

7 Responses to Burung Kenari dan Murai Batu Kalimantan, nyanyiannya merdu menyemarakkan suana

  1. hmsmotoblog says:

    weeh pelihara burung juga toh om, oh ya biar muraynya ga takut sama orang lalu lalang bisa pake cara ini om.. http://omkicau.com/2015/09/26/treatment-khusus-agar-kacer-giras-menjadi-jinak-lalat/, bisa untuk mb kok

    Like

  2. Mas Sayur says:

    Kicau mania juga rupanya,Pak..?
    Hehehe…

    Like

  3. uikjoss says:

    aku duwe murai medan, duwe perkutut juga…. perkutute manggung terus, eh kok muraine tiru tiru suara perkutut………. diguyu kancane… akhire perkutute tak dol wae………….hehehehe, setelah beberapa bulan, muraine wis lali suara perkutut…..

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s