Brothers & sisters…, sudah lama gak riding ke luar kota rasanya kok kangen touring lagi. Kebetulan ada keperluan di Bogor, ya udah sekalian riding ke gunung Bunder lah. Tadinya berencana riding sendirian alias solo touring, tetapi setelah kawan-kawan Vulcan Riders tahu, ada dua brothers yang pengin ikut nemenin. Syukurlah ada teman riding.
Sebagian kita pasti sudah pernah dengar tentang tempat wisata Gunung Bunder, dan sebagian mungkin sudah pernah touring atau berwisata ke sana. Tempat wisata Gunung Bunder terletak di kawasan taman nasional Halimun Salak, gunung Salak, masih masuk wilayah kabupaten Bogor. Saya sendiri sudah lama mendengar nya, tetapi baru tgl 8 Februari 2016 yang kemarin baru kesampaian touring ke sana.
Janjian dengan bro Kinas untuk berangkat bareng dari BSD pukul 5:30 pagi kemudian ketemuan dengan masbro Budi di McD Bogor jam 7:00 pagi. Bro Kinas datang tepat waktu bersama pasangan, kamipun langsung meluncur menuju Bogor melewati Pamulang-Sawangan-Parung dan terus ke McD Bogor. Karena masih pagi, jalan masih lancar kami jalan santai saja. Tepat jam 6:30 kami sudah tiba di McD Bogor. Sambil menunggu mas Budi kami pesan minum dan makanan ringan, kecuali neng Nita yang gak tahan lapar pesen sarapan berat.
Jam 7 tepat mas Budi memasuki parkiran, wah bener-bener on time. Duduk dan ngobrol sebentar kita langsung berangkat, nyari sarapan bubur ayam di jalan yang kami lewati. Bubur ayam di dekat jembatan sebelum lampu lalin memasuki jalan raya Tajur jadi pilihan. Buburnya lumayan enak lho… tapi pembelinya juga lumayan rame.
Selesai sarapan kami langsung lanjut menuju gunung Bunder, karena saya yang ngajak ya saya yang mesti jadi road captain. Siip lah, rute yang saya ambil adalah rute Bogor-Ciapus-Gunung Bunder. Melewati Bogor Nirwana Residence (BNR), kemudian masuk jalan kecil lewat kampung dan tembus ke jalan menuju Ciapus. Saya mengambil jalan ini karena menghindari keramaian / macet. Dan memang jalan yang kami lewati relatif lancar, kondisi jalan tergolong bagus, namun sempit. Melewati pedesaan, kebun2 penduduk rasanya enak banget. Gak bisa kenceng, jalannya sempit dan banyak tikungan, turunan dan tanjakan. Banyak tikungan cilukba..jadi ya santai pelan-pelan aja.
Saya sudah pernah melewati jalan ini dengan si Jlitheng (Estrella) sampai ke curug Nangka saja, untuk sampai ke gunung Bunder belum pernah. Jadi setelah curug Nangka saya sampai 2 kali bertanya penduduk arah ke gunung Bunder, daripada nyasar kan..
Tidak sampai satu jam, kami sudah tba di tempat tujuan. Taman nasional Halimun Salak. Begitu melewati pintu gerbang (bayar dulu tentunya) suasana taman alam sangat terasa. Pohon-pohon begitu rapat dan rindang, udara sejuk pegunungan terasa segar sekali di sini.
Sayang nya jalan di kawasan ini banyak yang rusak dan cukup parah, kendaraan yang melintas harus extra hati-hati agar tidak celaka. Kami menuju ke curug terdekat setelah sempat berhenti sejenak di pusat informasi beberapa meter setelah pintu masuk.
Tiba di daerah curug pertama (curug Ciherang), ternyata banyak wisatawan yang camping di sini. Terdapat lumayan banyak tenda-tenda dengan orang-orangnya yang sepertinya baru bangun. Untuk menuju curug kita harus bayar lagiRp. 5000 per orang. Curug Ciherang ini terletak dekat dengan jalan raya, jalan kaki sekitar 100 meter aja.
Di samping curug Ciherang masih ada beberapa curug lagi yang bisa dikunjungi, dan yang paling tinggi adalah curug seribu atau curug sewu. Namun kami tidak pergi ke sana, jalan nya rusak Jadi kami memilih untuk menikmati alam di sekitar sini saja.
Kami bersyukur saat kami di sini cuaca lumayan cerah jadi kami bisa foto-foto narsis tanpa terganggu hujan.
Bagaimana dengan Vulcan S, apakah nyaman untuk diajak ke gunung Bunder? Yes, vulcan ini enak untuk melibas tanjakan, turunan, tikungan, apalagi jalan lurus bin mulus. Tetapi untuk melewati jalanan rusak di kawasan hutan ini, jelas bukan habitatnya, gak enak kalau untuk nerabas jalanan rusak. Ground clearance vulcan sangat rendah, si Kanijo pun sempat mentok bawahnya pas melewati lobang berbatu-batu. Naik bebek mungkin lebih enak hehe..
Anyway, kami menikmati touring jarak pendek ini. Harapan kami dinas terkait memperbaiki jalan rusak di kawasan taman nasional ini. Alamnya indah, tetapi kalau jalannya rusak begitu wisatawan jadi malas datang.
numpang mang ah 😀
http://bmspaces.com/wp/2016/02/09/tebak-tebakan-calon-pengamat-terhadap-mea-phk-pabrik-dan-maraknya-ojek-online/
LikeLike
Vulcan nya bikin ngilerrr
http://macantua.com/2016/02/09/gsx-r250-pakai-rangka-scaf-suzuki-computerize-analyzed-frame-ini-baru-motor-sport-250cc-keren/
LikeLike
Haha monggo enak kok pake vulcan
LikeLike
Duit buat belinya om yg bikin bengong setelah ngiler hahahha
LikeLiked by 1 person
keren om. saya jadi kangen pengen kesitu lagi
LikeLike
Lumayan mas Andaru utk jarak dekat jalan relatif sepi jd enak riding. Ke Puncak udh gak nyaman riding, sering kena macet.
LikeLike
Indahnya ……. Mudah – mudahan touring kecil berikutnya saya bisa ikutan ya Pak 🙂 …
LikeLike
Mantabh om jd pengen riding ke gunung nih.
LikeLike
Mantabhb om jadi pengen riding ke gunung nih.
LikeLike
Mas Donny, Riding ke gunung memang enak, pemandangan bagus dan udara nya sejuk segar.
LikeLike
Wah kang lexy, saya persis hari minggunya ke sana naik estrella. Karena saya gak tau jalan lewat BNR-Ciapus akhirnya lewat Dramaga deh. Macet banget, lain kali boleh deh saya cobain lewat ciapus 🙂
LikeLike
Kang Rafsan, yg jalur lewat Darmaga itu udh umum, jadi kebanyakan lewat jalur itu. Kalau jalur yg saya lewati memang agak lbh jauh tapi sepi jd enak ridingnya.
LikeLike
Touring sehat yang mantap om lexs xixi ..
LikeLike
Haha.. sehat dg udara segar.
LikeLike
Enak via ciampea oom Lexy,tepatnya lewat gunung salak endah…masih mulus walaupun penuh poldur 😀
LikeLike
kalo berani lewat CIREBON 🙂
LikeLike
Sudah pernah mas, solo touring ke Jogja lewat Cirebon. Pas ada razia juga di kota Cirebon, tapi aku gak disuruh minggir malah disuruh jalan terus. Motor2 kecil pada disuruh minggir.
LikeLike
untung nggak ke curug seribu Bro..kalo jadi itu bukan touring lagi, tapi jadi hiking hehe..tapi keren kok curugnya
LikeLike
Iya di bawah udh nanya2 curug nya jauh hrs jalan kaki mendaki. Akhirnya sepakat gak ke sana.
LikeLike