Brothers & sisters…, sarapan di McD, sarapan nasi pecel, sarapan bubur ayam didalam kota, ah…itu terlalu maintream..!! Nyari suasasana lain dari yang lain saya mencoba mencari tempat makan yang bersuasana pedesaan, dengan masakan khas desa, ikannya juga ikan sugai bukan ikan ternakan di kolam. Perburuan tempat makan ini akhirnya membawa hasil juga. Dari mbah google maps saya nemu warung makan ikan cere bu Tini yang terletak di pinggiran Serpong tidak jauh dari BSD. Kalau dari BSD ambil jalan ke arah Muncul, di perempatan Muncul belok kanan ke arah Cisauk. Terus saja menyusuri jalan itu, tepat sebelum jembatan kai Cisadane ada jalan masuk ke kanan. Jalannya kecil dan menanjak, kondisi jalan juga jelek, jalan tanah yang gak rata. Jadi ya mesti hati-hati, kira-kira seratus meter setelah memasuki jalan ini akan terlihat bangunan dari bambu beratapkan jerami, itu dia warungnya.
Warung sederhana ini ternyata lumayan besar, tempat makannya model lesehan. Kanan-kiri dan belakang warung ini kebun singkong dan macam-macam, di depannya halaman cukup luas hanya beberapa meter dari sungai besar Cisadane. Di bagian belakang warung ini merupakan dapur besar dengan tungku-tungku. Apinya dari kayu bakar, mungkin karena penggorengannya besar2 diperlukan juga tungku yang besar. Saya blusukan ke dapur untuk melihat ikan-ikan yang akan digoreng.
Hari ini hanya ada ikan wader (ada yang menyebut ikan cere), ikan sungai kecil-kecil kalau digoreng gurihnya top banget. Ada juga belut, belut ini bukan dari sungai tapi ditangkap dari sawah-sawah. Warungini memang hanya menyajikan masakan ikan tangkapan dari alam, kebanyakan dari sungai Cisadane.
Ikan dan belut yang sudah digoreng kering disajikan bersama sayur daun singkong dan daun pepaya rebus, irisan timun dan sambal yang aduhai, dan tentunya nasi yang masih hangat.
Banyangkan makan makanan desa, di lingkungan pedesaan di pinggir sungai lagi, opo ora nikmat tenan.
Sekalipun tempatnya tersembunyi dan tidak ada plang petunjuk keberadaan warung ini, pengunjung nya ternyata banyak. Menurut ceritanya, jam 10 pagi biasanya sudah rame pengunjung. Bersama kami jam 9 pagi sudah ada 2 keluarga dengan dua mobil yang datang. Semakin siang akan semakin banyak yang datang.
Bagi saya, warung ini cocok untuk sarapan atau makan siang. Tempatnya terbuka, kalau pagi masih sejuk, kalau siang angin akan berhembus semilir bikin betah duduk di warung ini. Selamat berburu bagi pecinta kuliner dan selamat menikmati.
wagh… wader goreng sedep tuh… kriuk kriuk…
LikeLike
wiiihh bikin ngileer aja :D..
http://bmspaces.com/wp/2016/02/13/surat-cinta-untuk-bapak-menpora/
LikeLike
mangtabh tu om..
LikeLike
Jd lapar lg..hehe..
http://sebarkan.org/2016/02/13/kode-nakal-dari-nikita-mirzani/
LikeLike
Ngiming2i…
LikeLike
Minta location google maps nya dong Om please…
LikeLiked by 1 person
Buka google maps search warung cere ibu tini. Udah ada kok lokasinya di google maps.
LikeLike
ngiler sama belutnya.. duh jadi laper nih om.. 😀
LikeLike
Haha…memang enak itu belutnya gurih banget.
LikeLike
Gan kirim google mapnya dong
LikeLiked by 1 person
Hadeh langsung komen gak baca atas ane wkwkwkw
LikeLike
Iya langsung buka google maps aja.
LikeLike
tadi kayaknya ketemu om deh di warung, si om bawa vulcan ijo yah
LikeLike
Iya.. kok gak halo halo haha..
LikeLike