Kesan saat berjumpa dan mencicipi Royal Enfield Classic 500

Brothers & sisters…., penggemar motor model classic Royal Enfield (RE) boleh bernafas lega karena motor idaman yang telah lama ditunggu-tunggu beberapa bulan ini sudah mulai dikirim ke para pemesan. Bagaimana kesan saya saat berjumpa langsung dengan motor buatan negara kerajaan Inggris yang sekarang diproduksi di India ini? Sebagai penggemar motor model jadul, tentunya saya senang dan kagum dengan design nya yang gak berubah dari puluhan tahun yang lalu.

Dari jaman dahulu kala modelnya ya begini.

Dari jaman dahulu kala modelnya ya begini.

20160402_094109aLihat seluruh bagian motor ini, dari depan sampai belakang, dari kepala sampai ekor, semua bener-bener model jadul banget. Bentuk knalpot, lampu kepala, lampu ekor, lampu sein semua njadul. Tapi itulah ciri motor RE classic ini.

Motor ini dibekali dengan mesin 500cc, silinder tunggal, 4 strokes, dengan twin sparks. Rasio kompresi nya 8,5:1, menurut spesifikasinya tenaga max nya 27.2bhp pada 5250 rpm,dan torsi max nya 41,3Nm pada kitiran mesin 4000 rpm. Transmisi manual dengan 5 percepatan.

Batok kepala jadulnya asli seksi.

Batok kepala jadulnya asli seksi.

Bagian atas batok kepalanya ada kunci kontak, petunjuk kecepatan, odo meter, tapi tidak ada petunjuk putaran mesin, jadi ya dikira-kira aja putaran mesinnya.

Bagaimana kesan menunggangi motor ini? Saya hanya mencoba motor ini di dalam kompleks perumahan, sedikit mencoba keluar di jalan besar untuk merasakan torsinya. Dari sisi tenaga cukuplah ya, tidak terlalu besar untuk mesin 500cc. Torsi nya ini yang lumayan besar dan terasa tarikannya. Untuk melibas tanjakan mumpuni laah..!! Top speed..? Gak ngetest, lha wong ini motor masih baru gress kinyis-kinyis..saya nyoba nya pelan-pelan aja, sesekali narik hanya untuk merasakan sensasi tarikannya.

Kenyamanan jok pengendara lumayan oke, tapi juga tidak bisa dibilang nyamann banget. Mungkin karena masih baru, per nya masih belum lentur. Pengereman, yang saya rasakan cukup mumpuni, rem depan cakram oke banget, rem belakang tromol (saya gak ngetes).

Jok tidak terlalu tinggi untuk saya masih oke banget.

Jok tidak terlalu tinggi untuk saya masih oke banget.

Yang membuat tidak nyaman ketika mengendarai motor ini adalah getarannya. Terasa banget getaran terutama di tangan. Kitiran mesin rendah bergetar, semakin tinggi putaran mesin semakin terasa getarannya. Saya berpikir kalau naik motor ini jarak jauh bisa tremor tangan ini. Saya tidak tahu apakan semua begitu atau kebetulan aja unit yang saya coba yang begitu.

Yang kurang bagus lagi adalah finishing terutama di bagian mesin. Terlihat kasar dan kurang bermutu. Material motor ini umumnya dari besi, spakbor, batok lampu terbuat dari besi yang kokoh.

Seandai nya saja pabrikannya bisa menggurangi getarannya, motor ini sudah pasti joss banget. Ketika pulang saya mengelus-elus si Jlitheng, syukurlah kamu minim getaran dan sangat nyaman dikendarai.

About lexyleksono

A man from the country side of Jember - East Java, married and has one daughter. Love to travel, and to explore new things. I love motorcycles and photography. By writing in this blog, I want to share my life journey with you all (i.e. traveling, photos, motorcycle touring, etc.). I really do hope every reader will enjoy this blog. Thanks guys for visiting my blog, I hope you like it. Any comment is always welcomed. God bless you all..! Best regards, Lexy Leksono Email : lexy.leksono@yahoo.co.id or lexyleksono@gmail.com Phone : 08129668128 or 087877408314
This entry was posted in Classic bike, Classic bikes, Motor retro klasik and tagged , , , . Bookmark the permalink.

21 Responses to Kesan saat berjumpa dan mencicipi Royal Enfield Classic 500

  1. Masalah vibrasi kayaknya semua begitu om. Pernah coba yang Classic Chrome juga sama. Vibrasi kuat banget.

    Like

  2. Mas Sayur says:

    Walah… bergetar..?? gringgingen nek ngunu,Om..?

    Like

  3. Hindra says:

    Biar ga terlalu geter harus naikin gigi nya ke yg lebih tinggi, Karakter motornya gitu mas.

    Like

  4. Leopold S says:

    single cylinder apalagi big engine, torsi man tap tapi bonusnya vibrasi.

    Like

  5. saimo says:

    perlu engine balancer biar lebih teredam getarannya…
    stroke 90mm dah kayak punya mobil diesel tuh…
    apalagi single silinder, ya makin mirip vibrator… hehehe

    Like

  6. ekoandriyan says:

    diloak atau dikiloin itu pengepul senang

    Like

  7. iwan says:

    seandainya belum ada si jlitheng, pilih mana pak, antara estrella dan royal enfield?

    Like

    • lexyleksono says:

      Untuk saya pribadi lebih cocok dg si Jlitheng. Build quality nya sangat bagus, tampang sama2 klasik, handling gampang dan nyaman. Power & torsi kalah jauh pastinya dibanding RE, tapi Estrella jg sdh cukup.

      Like

  8. Why says:

    Saya juga pernah test drive oom … Kata sales nya memang vibrasi nya terasa banget … Mungkin motor jadul memang gtu ya? Jadi Gak cuman modelnya yang dipertahankan… Tapi vibrasinya juga … Handling nya juga berasa seperti bawa motor jadul …

    Like

  9. Mohammad Badr says:

    Ganti stang stir Om Lexy….bisa mengurangi getaran.

    Like

  10. samuel says:

    Wah bagus om reiviewnya. Sy lagi naksir banget ni RE. Kira2 oke gak ya buat cruising. Soalnya pingin bgt turing jarak jauh. hehe..thanks om

    Like

Leave a comment