Brothers & sisters…, akhirnya VRI jadi pergi touring ke Cirebon dan Kuningan. Touring ini merupakan touring yang ke-2 bagi VRI. Touring pertama dilakukan beberapa bulan yang lalu ke waduk Cirata, yang ceritanya bisa dibaca di sini.
Cirebon dan Kuningan menjadi tujuan touring VRI karena tempat-tempat ini sekarang sedang menjadi tujuan wisata masyarakat Jakarta selain Puncak dan Bandung. Cirebon menawarkan berbagai tempat kuliner top, empal gentong maupun nasi jamblang yang merupakan makanan khas Cirebon. Kuningan menawarkan suasana pegunungan yang sejuk, kuliner yang nikmat, pemandian air panas, pemandangan alam yang bagus. Jarak ke dua tempat ini juga tidak terlalu jauh untuk touring motor.
Sama seperti saat ke waduk Cirata, kali ini VRI juga ditemani oleh beberapa brothers non-VRI. Sesuai dengan moto VRI yaitu Fun & Friendship, VRI welcome kalau ada kawan non-VRI yang mau gabung riding. Yang penting kita bisa bersenang-senang menikmati riding dengan suasana yang akrab dan penuh persahabatan.
Disepakati bersama tikum adalah di Masjid Al-Ashar di jalan Inspeksi Kali Malang hari Sabtu jam 4:30 pagi. Kawan-kawan yang muslim akan sholat subuh dulu, kemudian kita langsung berangkat. Kita semua sudah berkumpul kecuali 1 orang bro Dimaz Bowo yang ternyata bakal telat. Kami sepakat untuk berangkat dan nanti menunggu bro Dimaz Bowo di Cikampek. Kita memang mengejar waktu untuk menghindari macet atau keramaian di jalan-jalan Cikarang & Karawang.
Perjalanan dari start sampai dengan Cikampek termasuk lancar, ada bagian-bagian jalan yang masih dalam perbaikan, ada yang berlubang sana sini, tetapi rata-rata cukup bagus. Di pom bensin di daerah Cikampek kami berhenti untuk isi bensin, ke toilet, ngopi-ngopi, ngecek kondisi motor, ada juga yang ngemie sambil menunggu bro Dimaz. Setelah bro Dimaz datang dan cukup istirahat kami lanjut lagi. Perhentian berikut di restoran Pesona Laut di daerah Patrol. Di sini kita foto-foto dan hanya minum-minum untuk menghilangkan rasa haus. Penginnya order makanan, tapi ternyata pesanan baru buka jam 10. Dampak tol Cipali niih.. dulu sebelum ada tol Cipali restoran ini selalu rame dari pagi. Sekarang memang sepi, maklum mobil-mobil yang lewat pantura juga jauh berkurang jumlahnya.
Akhirnya kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan langsung ke Cirebon dan makan di sana. Jalan pantura setelah restoran ini rata-rata mulus, apalagi setelah Lohbener menuju Jatibarang jalanan rata-rata mulus. Di sini kecepatan bisa di atas 100 kpj. Kami sempat terhambat macet di pasar Tegal Gubug, hari Sabtu hari pasaran. Macetnya sangat parah. Vulcan terpaksa lewat pinggir-pinggir jalan keluar dari aspal, tapi syukurlah lolos juga akhirnya. Langsung gas pol ke arah Cirebon.
Begitu memasuki wilayah Cirebon ada razia yang dilakukan pak polantas. Tapi hanya ada 3 – 4 orang polisi. Kami ternyata tidak diberhentikan disuruh jalan terus, ya sudah kasih tanda hormat dan kami terus jalan. Kota Cirebon di hari Sabtu sudah lumayan macet, sangat rame kendaraan bus pariwisata dan kendaraan pribadi yang umumnya berplat nomor B. Empal gentong H. Apud itu lah yang kami tuju. Kami tiba sekitar jam 11 lewat, ternyata tempat ini penuh sekali. Walau banyak meja kursi, semua terisi penuh. Untungnya kami sudah reserve tempat nya.
Makan empal gentong, sate kambing dan minum es jeruk..waah rasanya oke banget. Sayang terlalu penuh tempatnya, jadi gak bisa santai-santai. Puas makan minum, kami langsung lanjutkan perjalanan ke Kuningan dan langsung menuju hotel untuk istirahat. Sekitar jam 2 siang kami sudah santai-santai di hotel menikmati minuman segar, udara sejuk dan pemandangan gunung Ceremai.
You wana gain the brotherhood and happiness, then you just simply riding motorbike for it.
Feel the sensation on speed or traffic jam, you still gain the happiness . . .
LikeLike
Totally agree with you bro.
LikeLike
Pingback: Vulcan Riders Indonesia (VRI) First Anniversary di Bali | lexyleksono