Kesan setelah 600 km lebih bersama Versys 250

Brothers & sisters…., walau hanya saya pakai saat weekend atau pas libur, tidak terasa ternyata odometer sudah nambah 600 km lebih. Lho terus si Kanijo dan si Jlitheng bagaimana..? No problemo, mereka berdua sudah ribuan kilometer bersama saya. Lalu apa kesan saya pribadi terhadap motor Versys 250 ini?

Jok terlalu keras. Jok bawaan bagi saya terlalu keras membuat riding kurang nyaman. Ini sudah saya singgung pada tulisan saya di sini. Pada si Vera, jok ini yang pertama sekali saya ganti. Bagi saya riding motor apapun jok nya harus nyaman. Setelah jok diganti yang empuk riding lama pun tetap nyaman di pantat.

Jok buatan mas Dedi Irawan, rapi dan empuk

Knalpot terlalu sunyi. Merupakan hal biasa kalau knalpot ori motor-motor Kawasaki suaranya kecil, tentunya ini mengikuti aturan yang berlaku di dunia supaya memenuhi ambang batas suara dan polusi. Saya pribadi tidak merasa nyaman kalau knalpot terlalu sunyi, tetapi tidak suka yang terlalu berisik juga. Karena itu knalpot si Vera saya ganti dengan yang lebih bersuara tetapi tidak berisik. Saya hanya mengganti silencer nya saja dan bentuknya dibuat persis sama dengan yang ori.

Knalpot hanya ganti silencer nya saja, bentuk tetap menyerupai knalpot aslinya

Pijakan kaki pengemudi kurang sip. Pijakan kaki pengemudi berbeda dengan pijakan kaki boncenger, pabrikan Kawasaki tentu punya alasan sendiri. Pijakan kaki pengemudi menggunakan lapisan karet. Saya merasa ini kurang mantap saat kita riding sambil berdiri, grip di sepatu terasa kurang mantap bahkan terasa akan terpeleset. Atau sol sepatu saya yang licin hehe..  Saya berencana menggantinya dengan yang lebih baik.

Box terlalu kecil. Box bawaan sebenarnya OK, tetapi kapasitas nya terlalu kecil kalau untuk touring jauh berdua. Kalau hanya untuk sekedar jalan-jalan dekat tidak masalah karena tidak perlu bawa barang banyak. Saya berencana untuk menggantinya dengan yang lebih besar volumenya juga bahan yang lebih kuat.

Sidebox pengin ganti yang pebih OK dari sisi kapasitas, tamilan dan durability nya

Untuk kecepatan tinggi hayuuk aja. Mesin 250cc milik Versys 250 tidak perlu diragukan kehandalannya. Tenaga terasa banget mengalir deras di RPM 8000-an. Kecepatan 100 kpj pun gampang didapat di jalanan yang memang memungkinkan untuk itu. Handling tetap mantap di kecepatan tinggi. Windshield bawaan bagi saya pas banget menghalau angin. Tetapi saya lebih sering berkendara santai di sekitar 60-70 kpj rasanya nyaman banget. Untuk slow speed si Vera ini juga tetap nyaman.

Handling di jalan rusak hayuuk aja.  Suspensi depan panjang dan super mantap banget untuk melibas jalanan rusak. Suspensi belakang memang agak keras, tetapi kalau untuk boncengan atau membawa beban pas rasanya. Roda-roda yang besar membantu saat melewati jalan-jalan berlubang.

Handling ringan. Sekalipun bobot nya 170kg tetapi handling motor ini sangat ringan, sama sekali tidak ada rasa berat, saat nikung, jalan lurus, pelan, kencang atau melewati jalan rusak. Untuk berboncengan pun tetap nyaman handling nya. Dari tiga motor yang saya miliki saat ini bahkan dibanding si Ninjo dan si Merah, si Vera ini handlingnya paling tidak berubah saat untuk berboncengan atau sendirian.

Konsumsi BBM nya tergolong irit. Sampai saat ini rata-rata konsumsi bbm adalah 26.9 km/l, itu data yang muncul di motor. Saya belum pernah test sendiri sih, misalnya pakai metode tangki penuh ke penuh. Konsumsi bbm segitu sih menurut saya termasuk irit untuk motor 250cc, setidaknya kita tidak perlu sering-sering mampir pom bensin untuk isi bbm.

Pengereman mantap. Dibekali dengan rem ABS si Vera sangat mantap saat harus memperlambat laju nya. Faktor rem sangat penting untuk motor kita, rem yang baik dan mumpuni dapat meminimalkan resiko kecelakaan.

Rem si Vera sudah ABS  

Lampu tambahan keren dan fungsional. Walau saya nyalakan hanya kalau perlu saja, misalnya malam-malam melewati jalan yang minim penerangan, dua lampu tambahan itu super terang membantu banget menerangi jalan kita. Head lamp nya sebenarnya juga sudah terang, ditambah lagi tambahan lampu jelas lebih joss.

Itu dulu yang bisa saya bagikan kepada sahabat-sahabat pecinta motor, karena masih baru jadi belum ada keluhan apa-apa. Semoga aja terus tidak ada masalah dengan si Vera. Semua motor ada plus minus nya, ada cocok gak cocok nya, tergantung selera juga.

 

About lexyleksono

A man from the country side of Jember - East Java, married and has one daughter. Love to travel, and to explore new things. I love motorcycles and photography. By writing in this blog, I want to share my life journey with you all (i.e. traveling, photos, motorcycle touring, etc.). I really do hope every reader will enjoy this blog. Thanks guys for visiting my blog, I hope you like it. Any comment is always welcomed. God bless you all..! Best regards, Lexy Leksono Email : lexy.leksono@yahoo.co.id or lexyleksono@gmail.com Phone : 08129668128 or 087877408314
This entry was posted in Adventure bikes, kawasaki adventure, Motor, motor adventure, Motor Touring, versys 250 and tagged , , , . Bookmark the permalink.

19 Responses to Kesan setelah 600 km lebih bersama Versys 250

  1. Mr_Long'S says:

    Klo bosen sama si vera.
    Saya siap nampung om 🐒

    Like

  2. wijoyo1985 says:

    Aduh… Makin kepingin 😍

    Like

  3. Hindra says:

    Lampu utamanya ganti pake LED yg 4000 lumen om jadi tambah enak pake nya. Jadi tambah keliatan jalan n aman..😁

    Liked by 1 person

  4. A'a Laskar MV Agusta says:

    Good report, good bike & good rider …

    Liked by 1 person

  5. Avantgarde23 says:

    Om apa bisa dibahas untuk modif ganti knalpotnya yang jadi lebih merdu ?

    Liked by 1 person

  6. Treex says:

    Ban nya tubles gak sih?

    Liked by 1 person

  7. Iwan says:

    Jadi pengin Versys 250 nya om, enak juga kalau turing sama istri ke tempat agak jauh.
    Posisi nyaman, suara bolehlah 2 cylinder, ga berat, ga terlalu ribet dengan CC besar yang lebih panas, ga terlalu kuatir baret pas di parkiran.
    Tapi masalahnya harga lumayan mahal yah…..

    Like

  8. Adi says:

    Pernah coba pakai untuk menembus kemacetan Jakarta di hari kerja, Pak?
    Masih bisa selap-selip tidak ya?

    Like

  9. hendra wahyono says:

    modif jok ama knalpotnya kena berapa om ?? mungkin saya berminat kalau harga cocok

    Like

  10. eko wijaya says:

    Kayaknya sip ya om buat turing surabaya – jember ya…

    Like

Leave a comment