Brothers & sisters…, menutup masa libur panjang kami tiga sekawan menikmati riding, foto-foto dan kuliner bareng. Gak jauh-jauh, cuma menyusuri pantai utara Tangerang. Tujuan utama adalah menikmati ikan dan udang bakar di Tanjung Kait. Tetapi karena waktu masih pagi kita putuskan untuk mampir dulu ke Tanjung Pasir untuk sarapan.
Jam 6 pagi kami meluncur santai dari BSD ke Tanjung Pasir, saya menggunakan Versys 250 menjadi road captain. Maklum yang 2 lagi menggunakan motor ER6 dan Versys 650, kalau salah satu dari mereka yang di depan, saya bakal kerepotan ngejarnya. Beruntung jalanan masih sepi, waktu tempuh BSD – bandara Soeta – Tanjung Pasir terasa singkat karena sama sekali tidak ada hambatan. Hanya selepas bandara jalanan ramai dengan motor-motor penduduk jadi harus extra waspada.
Sampai di pantai Tanjung Pasir saya keget, ternyata di hari terakhir masa liburan Tanjung Pasir ramai pengunjung. Beberapa kali saya ke sini pas bukan musim liburan, sepi banget. Kami mencari tempat yang masih sepi, biar bisa nyantai ngobrol sambil menikmati Indomie rebus, menu andalan bikers niih.
Tambah siang kok tambah rame pengunjung, sebelum susah keluar, kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan. O ya saat mau bayar indomie rebus & minuman teh masnis, terjadi upaya “penggetokkan” harga oleh ibu penjual nya. Pura-pura mikir ngitung trus nyebutin segini.. lho kok tinggi. Terus kawan kita tanya coba satu-satu mie rebus 3 berapa, 3 teh manis berapa? Baru deh harganya bener hehe… Praktek seperti ini sering terjadi di tempat-tempat wisata. Para pedagang sering mengambil kesempatan dan cenderung menaikkan harga saat musim liburan. Tetapi kalau mau naikin harga ya yang wajar dan jujur laah, kita juga mengerti.
Kita bertiga meninggalkan Tanjung Pasir saat para pengunjung semakin banyak berdatangan. Kami langsung menuju Tanjung Kait dengan tetap si Vera paling depan. Di sepanjang jalan bertemu banyak rombongan bermotor yang kelihatannya juga sedang wisata ke Tanjung Pasir. Walau sempat salah belok sekali akhirnya kami sampai ke daerah Tanjung Kait. Yang kami tuju adalah saung bang Boy yang dulu pernah saya kunjungi bersama teman2 riding. Tetapi saung yang di tepi laut sudah digusur. Beruntung di tepi jalan dekat lokasi ada petunjuk arah ke saung bang Boy.
Ternyata dia pindah di jalanan arah Radar TNI. Lebih mudah dicapai karena jalannya bagus. Saung dibangun di atas empang, pemandangan ke depan nya empang yang luas asyik untuk foto-foto. Bang Boy, pria bertubuh subur ini senang kalau yang datang para pemotor. Dengan ramah dia menyambut kami. Dia bilang kalau sore pemandangan sunset dari saung nya sangat bagus, banyak fotografer yang datang untuk foto-foto di sana. Dia juga menawarkan silahkan datang sore, makan malam, ngobrol sampai malam pun silahkan, kalau mau tiduran / nginep di saung juga boleh. Waaah… asyik juga. Suatu hari nanti pengin ke sini sore-sore untuk foto-foto sunset.
Kami pilih ikan yang akan dibakar, ada beberapa macam ikan yang bisa dipilih, kakap merah, bawal, ikan sebelah, kue, ayam2, dll. ada cumi, udang semua masih terlihat segar. Kami pilih yang pas untuk bertiga ikan Kue seberat 8 ons, udang besar 1/2 kg, dan kangkung untuk sayurannya. Sebagai penyegar dahaga tiga kelapa muda lah yang pas.
Saking asyiknya makan malah lupa gak foto makanan & saungnya.
Respect for all mas, Si Vera walaupun br’cc kcil namun tak kalah dgn abang’y … Btw, kalo jd di revisi box Si Vera bwt sprti Versys d atas mas, keren …
LikeLiked by 2 people
Terima kasih masukannya. Memang pengin ganti sih dg yg lbh oke.
LikeLike
iya tuh…mau ketok harga, salah sasaran tuh ibu2 yg jualnya…wkwkwk
LikeLiked by 1 person
Om Jon dilawan haha..
LikeLike
Bentar lagi ada kawan yang sama-sama 250cc, tapi lokal om >> http://potretbikers.com/2017/07/04/viar-vortex-250-sudah-mendarat-di-dealer-sr-motor-dan-ini-harganya/
LikeLike
Model nya vortex 250 itu asli cakep. Tapi sebagai “pendatang baru” memang harus membuktikan diri dulu.
LikeLike
kita nantikan, PB dalam pembuktian…#Upsss 😆
LikeLiked by 1 person
Hehehe..om jon lebih ahli…
LikeLiked by 1 person
Wah, boleh tuh kapan2 coba mampir ke tanjung pasir daerah pantai di utara dekat bandara sukarno-hatta ya ?
saya belum pernah ke pantai wilayah utara.
bocoran donk, harga ikan kue bakar per kilo berapa di sana ?
biar ada acuan buat nawarnya . hehehe …
LikeLike
Kalau makan ikan bakar di Tanjung Kait bukan di Tanjung Pasir. Ikan rata2 90rb per kg.m
LikeLike
oh iya salah ketik ,,,
Sudah paket lengkap dengan nasi, sayur dan sambalnya kan ya ?
LikeLike
Kalau sayur terpisah…
LikeLike
praktek getok harga yang sungguh sadis, untuk gak main terima gitu aja om hehehehe
https://ngamenrider.wordpress.com/2017/07/08/penerus-ducati-panigale/
https://ngamenrider.wordpress.com/2017/07/08/ducati-unveils-the-last-panigale/
LikeLike