Brothers & sisters…., kalau ada yang mengatakan club motor arogan di jalan, tentunya yang mengatakan itu punya dasar untuk mengatakannya. Bisa jadi dasarnya dia mengalami sendiri atau melihat sendiri, atau dari cerita orang lain yang menyaksikan tindak arogan club motor. Jujur saya berpendapat memang kenyataan nya masih ada saja club motor yang bertindak arogan di jalan atau setidaknya memberi kesan arogan di jalan. Contohnya dengan mengacung-acungkan tongkat menyala nyuruh pengendara lain minggir, membunyikan sirine sepanjang jalan, berkendara zigzag, menerobos lampu merah, menghalangi pengendara lain lewat, dll. Lha yang begini-begini kan bisa memberi kesan arogan. Hayoo… iya apa iya..?

Vulcan Riders Indonesia saat riding di Bali 22 Juli 2017

Tapi tidak bisa di-“gebyah uyah podho asine” (disama ratakan) juga, tidak semua club motor arogan di jalan. Banyak juga yang sopan dan mengedepankan toleransi serta menghargai pengendara lain. Minta jalan boleh-boleh saja tetapi ya dengan cara yang sopan. Nyatanya memang ada kok ketika sedang riding bareng-bareng, sekalipun saat briefing sudah diwanti-wanti untuk sopan di jalan, ada saja yang anggota rombongan yang lupa. Terus..? ya diingatkan lagi dan diingatkan lagi.

VRI bersama dengan VOID Bali

Kalau dari masyarakat masih ada yang mengatakan bahwa ada club motor yang arogan di jalan, sebaiknya itu dijadikan koreksi dan bahan introspeksi diri club-club motor. Sudahkan tertib di jalan, sudahkah mengedepankan sopan santun dan menghargai pengendara lain, sudahkah mentaati setiap aturan lalu lintas ?? Kalau sudah ya bagus..!! Kalau belum ya mari berbenah diri untuk menjadi lebih bagus.

Semangat & kompak untuk hal-hal yang baik.

Bagi masyarakat, tentu saja punya hak untuk menyampaikan kritik apabila menemui tindak-tanduk arogan dari club / komunitas motor atau club-club lain. Tetapi hendaknya penyampaian kritik juga dilakukan dengan baik untuk kebaikan bersama.

Demikian sekedar tulisan singkat di sore hari.