Namsan tower terletak di gunung Namsan di wilayah Jung-gu, merupakan dataran tinggi di mana kita bisa menikmati pemandangan kota Seoul dan sekitarnya. Siang itu, setelah menikmati hangat dan nikmatnya soup daging sapi di sebuah retoran di dekat kami menginap, kami langsung menuju Namsan dengan menggunakan taxi.

Soup daging sapi khas Korea ini disajikan dalam keadaan sangat panas / mendidih. Rasanya hambar di lidah saya, makan campur kimchi dan saus ebi asin baru terasa nikmatnya
Sebetulnya kami bisa saja naik kereta ke Namsan, tetapi dari stasiun masih harus berjalan menanjak lumayan jauh. Dalam suhu udara yang sangat dingin menusuk tulang, kami pilih taxi walaupun bayarnya lebih mahal dibanding naik kereta. Kami turun di halaman stasiun cable car yang akan membawa kami ke puncak gunung. Untuk naik cable car kami harus membeli tiket dahulu dan kemudian ngantri untuk naik cable car. Tidak pakai lama menunggu cable car pun datang, lumayan besar ternyata, bisa muat sekitar 15 orang mungkin lebih.

Namsan Tower, saya foto dari dalam cable car yang membawa kami
Dari dalam cable car kita bisa melihat pemandangan di sekitar kita, dinding cable car dibuat dari kaca bening, sehingga pengunjung bisa leluasa menikmati keindahan alam dari dalam.
Foto-foto di atas aku ambil dari dalam cable car yang sedang berjalan, sayangnya cuaca kurang mendukung lagi kabut dan baru saja turun salju.
Begitu tiba di atas dan keluar dari cable car langsung terasa udara dingin datang menyerbu memaksa diriku bersembunyi lebih dalam di balik pakaian hangat yang ku kenakan. Suhu udara saat itu sedang minus 2 derajat celsius tetapi kami tetap happy menikmati alam dan pemandangan yang belum pernah kami jumpai (lha memang baru pertama kali ke sini). Kami beruntung karena baru saja turun salju sehingga kami bisa menikmati pemandangan salju yang bertebaran di sana sini, dahan dan ranting pohon yang tak berdaun tampak tertutup salju sebagian. Tampak petugas sedang membersihkan salju dari jalan dan halaman yang dilalui pengunjung.
Di atas sini ternyata banyak gembok-gembok dan tanda hati / cinta kasih sayang yang di cantolin pengunjung, entah berapa jumlahnya yang pasti buanyaak. Ini juga menunjukkan begitu populernya tempat ini. Memang tempatnya sangat indah cocok untuk dinikmati bersama orang-orang terkasih.
Kami tidak naik ke tower nya, karena akan percuma juga saat cuaca berkabut seperti ini pandangan mata tidak akan bisa jauh. Kota Seoul pun hanya nampak remang-remang di balik kabut. Aku hanya mengabadikan pemandangan landscape di sekitar bukit yang masih bisa tertangkap lensa kamera kecilku.

Pemandangan taman / park yang sedang tertutup salju dengan pohon-pohon yang telah menggugurkan daun nya
Kami juga menyempatkan diri untuk mencoba pakaian tradisional Korea dari jaman kerajaan dulu (nanti di artikel lain ya..). Sempat kami ngopi dulu di Starbuck, kedai kopi yang satu ini banyak di kota2 besar Korea. Ngopi sambil istirahat dan menghangatkan diri. Sebenarnya ada beberapa restoran di sekitar Namsan tower ini, tetapi Starbuck yang paling kami kenal dan udah tahu persis rasanya. Setelah ngopi kami melanjutkan berkeliling taman sambil foto-foto tentunya.

Main salju bikin, boneka salju

Biar seperti di film-film itu
Pohon natal dalam foto di atas terbuat dari kumpulan gembok dan tanda hati yang disusun membentuk pohon natal, sungguh luar biasa.
Tidak terasa kami sudah berjam-jam di tempat ini, hari sudah menjelang malam ketika kami menuruni bukit ini dengan cable car kembali. Kami tidak mengambil taxi untuk kembali ke penginapan, kami berjalan menuju stasiun kereta dan memilih MRT untuk melanjutkan berburu kuliner malam itu.