Brothers & sisters…., kita pasti pernah melihat foto burung yang sedang terbang. Di sana fotonya terlihat bagus jelas dan tajam sehingga kita senang melihatnya. Tetapi ketika kita mencoba untuk memotret burung yang sedang terbang ternyata hasilnya kurang bagus, sering tidak fokus, blur dan tidak jelas. Bisa dimaklumi, memotret benda bergerak cepat seperti burung yang sedang terbang memang tidak mudah, artinya tidak semudah memotret benda yang diam. Saya ingin berbagi beberapa tips yang saya tahu dan berhasil saya terapkan seperti foto-foto di tulisan ini.
Jenis kamera
Saya memakai kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex) yang memiliki fitur-fitur yang bisa kita atur secara manual atau semi manual. Saya juga pernah menggunakan kamera saku yang memiliki kemampuan seperti kamera DSLR dalam artian kita dapat mengaturnya secara manual. Hanya saja kamera saku umumnya lensanya fix tidak bisa diganti-ganti. Yang saya maksud dengan mengatur secara manual di sini adalah kita bisa mengatur ISO, aperture maupun shutter speed secara manual. Pengaturan ini sekarang tidak terbatas pada kamera saja, bisa juga dilakukan pada HP jenis tertentu juga sudah memiliki fitur seperti ini. Saya pribadi memilih menggunakan kamera DSLR karena saya memiliki keleluasaan untuk mengatur bahkan mengganti lensa dengan yang saya mau.
Lensa
Karena umumnya jarak fotografer dengan burung yang terbang relatif jauh, sebaiknya menggunakan lensa 100mm ke atas. Jika tidak ada, lensa 50mm masih bisa digunakan untuk jarak yang lebih dekat. Foto-foto di tulisan ini saya ambil dengan menggunakan lensa 50mm yang kemudian saya crop di post edit process. Dengan lensa yang lebih panjang dan bagus mungkin saya tidak perlu meng-crop nya untuk mendapatkan foto yang lebih besar.
Pengaturan ISO
ISO pada kamera mengatur sensitivitas kamera terhadap cahaya. Semakin besar ISO semakin terang foto yang dihasilkan. Untuk itu saya akan memperhatikan intensitas cahaya yang ada. Memotret burung yang sedang terbang tentunya umumnya berada di area yang terbuka. Ketika hari terang kita bisa menggunakan ISO rendah misalnya 200 atau 100, jika dirasa agak gelap, misalnya di pagi hari atau sore hari, ISO bisa dinaikkan ke 400. Test saja dulu untuk melihat hasilnya mana yang cocok. Perlu diingat semakin tinggi angka ISO semakin terang foto yang dihasilkan, tetapi juga ada kecenderungan timbul noise semacam bintik-bintik putih kecil-kecil. Besaran ISO kamera berbeda-beda, tetapi pada umumnya dimulai dari 100, 200, 400 dan seterusnya.
Aperture
Saya lebih sering menggunakan Aperture Priority untuk pengambilan foto. Aperture mengatur besaran bukaan lensa kamera kita. Semakin besar bukaan lensa, yang ditandai dengan f angka kecil, misal nya 1.4, 1.8, semakin terang dan dangkal foto yang dihasilkan. Jika kita ingin membuat foto dengan latar belakan yang blur / kabur, kita gunakan f angka kecil. Untuk memotret burung yang sedang terbang saya menggunakan angka agak tinggi misalnya 5.6 sampai 8, ini karena saya ingin foto terlihat lebih detail dan juga cakupan fokusnya lebih luas dan dalam. Jika ada beberapa burung yang terbang berdekatan saya ingin semua tetap terlihat tajam. Juga jika ada awan-awan pun akan terlihat bagus sebagai latar belakang. Pada saat saya menggunakan aperture priority, kamera akan secara otomatis melakukan pengaturan kecepatan shutter nya. Sedangkan ISO nya saya atur seperti poin di atas. Pada saat cuaca cerah dengan pengaturan aperture dan ISO yang tepat, umumnya kamera akan mengatur kecepatan shutter cukup cepat untuk menangkap / membekukan gerakan burung terbang. Angka f terkecil pada lensa bervariasi, ada yang 1.4 atau lebih kecil ada juga yang mulai dari 3.5 tergantung lensanya.
Shutter speed
Untuk memotret benda bergerak seperti burung yang sedang terbang dianjurkan untuk menggunakan shutter priority. Pada saat kita menggunakan shutter priority, pengaturan aperture akan dilakukan oleh kamera secara otomatis. Untuk membekukan gerakan burung yang sedang terbang gunakan shutter speed yang tinggi misalnya 1/400 detik, 1/800 detik. Jika kecepatan shutter terlalu rendah maka foto yang dihasilkan akan cenderung blur dan berbayang. Perlu diingat bahwa semakin cepat shutter speed semakin sedikit cahaya yang masuk dan ini mengakibatkan foto cenderung gelap. Jika itu terjadi, coba naikkan angka ISO nya.

Karena saya menggunakan aperture priority maka shutter speed diatur oleh kamera. Hasilnya cukup bagus untuk membekukan gerakan sayap burung cantic ini
Auto Focus
Bagaimana dengan fokusnya? Saya mengatur kamera pada auto focus saat memotret benda bergerak, juga menggunakan continues focus atau AI Servo di kamera DSLR Canon. Dengan pengaturan demikian fokus saya akan terus mengikuti pegerakan subjek. Kita tinggal mengarahkan kamera mengikuti pergerakan burung sambil terus membidik. Satu hal lagi yang akan sangat membantu, pada umumnya kamera DSLR memiliki fitur rapid shot, gunakan itu untuk mendapatkan foto terbaik. Sekali bidik kita akan menghasilkan serentetan foto, kita bisa pilih yang terbaik.

Burung Macaw ini terbang dengan cepat, maka saya menggunakan auto focus / continues focus agar focus tetap pada burung yang bergerak cepat
Demikian sedikit tips dari saya, tentunya pengambilan foto sangat tergantung pada kondisi di lapangan. Tips di atas hanyalah sekedar gambaran dan tidak harus menjadi patokan tetap. Selamat mencoba.