Brothers & sisters…., setelah mengunjungi objek wisata desa adat Ratenggaro (artikel klik di sini) kita langsung menuju ke objek wisata bernama Tanjung Mareha. Lokasi Tanjung Mareha termasuk di dalam wilayah Sumba barat daya. Berada di gugusan pantai pulau Sumba, Tanjung Mareha menyajikan pemandangan yang sungguh sangat indah.
Tanjung Mareha ini masih sangat alami, belum ada sentuhan tangan manusia untuk membuatnya lebih indah. Jadi dari sana nya pantai ini memang memiliki landscape yang sangat indah. Karena kemurnian alam nya ini lah Tanjung Mareha menjadi sangat menarik terutama bagi para pecinta fotografi landscape yang pada umumnya memburu tempat-tempat seperti ini.
Lokasi Tanjung Mareha tersembunyi di pedalaman, beberapa kilometer ke arah Tanjung Mareha sudah tidak ada jalan beraspal. Tidak terlihat adanya tanda petunjuk arah menuju tempat ini, hanya orang-orang lokal dan guide yang sudah berpengalaman yang dapat menemukan tempat ini dengan mudah. Jalan menuju tempat ini hanya jalan tanah dengan kondisi seadanya. Pada musim kemarau kendaraan masih bisa melewati jalanan tanah ini dengan cukup mudah. Tetapi pada musim hujan butuh perjuangan ekstra untuk melalui jalanan tersebut. Sepertinya belum ada tindakan pemerintah daerah untuk memanfaatkan potensi pariwisata tempat ini. Saat ini hanya penduduk lokal yang mengelola dengan seadanya.
Begitu memasuki kawasan Tanjung Mareha pengunjung langsung disuguhi pemandangan yang indah. Kita bisa dengan menemukan spot-spot foto yang menawan. Bagi saya yang menyukai landscape photography, tempat ini adalah sebuah Paradise yang harus diabadikan tidak hanya di kamera tetapi juga tempat itu sendiri jangan sampai dirusak oleh orang-orang “serakah”.
Berjalan sedikit ke arah ujung tebing pemandangannya semakin menakjubkan. Tak henti-hentinya decak kagum terlontar, lekuk-lekuk tebing, gerakan ombak, lautan yang jernih dan batu-batu yang kokoh berdiri di kejauhan membuat pemandangan alam di sini benar-benar spektakuler. Tak terhitung saya membidikkan kamera saya ke arah yang sama, rasanya ingin terus saya mengabadikan alam ini.
Berjalan semakin ke ujung tebing, pemandangan masih yang sama tetapi bagai melihat melalui lensa lebar, cakupan pemandangan semakin terlihat luas. Spot-spot foto banyak di sini, yang hobby fotografi atau berfoto-ria pasti akan menikmati tempat ini.
Pemandangan-pemandanga di atas adalah yang ke arah Timur, pemandangan ke arah Barat sebenarnya tidak kalah spektakuler nya. Hanya saja kami berada di tempat ini saat sore hari, matahari bersinar dengan sangat kuat dari arah barat. Saya mengambil banyak foto tetapi tidak sebanyak yang ke arah Timur karena harus berjuang melawan sinar matahari sore.

Tebing berlubang mirip jembatan di tengah-tengah foto ini sebenarnya merupakan salah satu spot foto favorit. Hanya saja untuk menuju ke sana perlu sedikit perjuangan dan waktu kami tidak memungkinkan ke sana. Mungkin lain waktu.
Saat berada di tempat ini saya berandai-andai, camping di tempat ini pasti mengasyikkan. Tidak ada listrik di wilayah ini, hanya ada alam dan kita. Pada malam hari pasti asyik menyaksikan gemerlapnya bintang di angkasa raya sana. Tetapi guide kami mengatakan bahwa tidak dianjurkan untuk bermalam di tempat ini. Karena tempat nya sangat terpencil, tidak ada sinyal atau jaringan telekomunikasi, jika ada apa-apa sulit untuk mencari pertolongan. Tetapi pada siang hari sangat aman untuk dikunjungi. (lx)
Pingback: Pantai Mandorak Serpihan Khayangan di Sumba Barat Daya | lexyleksono