Brothers & sisters…, hari Sabtu adalah hari yang biasa saya pakai untuk manasin kuda besi. Hari Sabtu yang lalu giliran si Vera, Versys 250, yang mendapat giliran diajak muter-muter sekalian nyari sarapan. Naah pada saat jalan di daerah BSD ada lahan kosong yang biasa menjadi tempat orang-orang melatih burung jenis Macaw dan sejenisnya untuk terbang beberapa saat dan kemudian kembali kepada pemiliknya.
Ini kesempatan bagi saya untuk latihan memotret. Kebetulan sedang membawa kamera DSLR dengan lensa zoom jadi lebih leluasa untuk memotret burung yang sedang terbang. Sekalipun zoom lens yang saya bawa bukan untuk jangkauan yang jauh, hanya menggunakan lensa Sigma 17 – 50 mm F2.8 EX, tetapi hasilnya lumayan sih.
Untuk memotret burung-burung yang sedang terbang ini saya menggunakan continue auto focus mode dimana kamera akan terus fokus mengikuti gerakan burung yang sedang terbang. Kemudian menggunakan aperture priority, setting ISO saya menggunakan agak tinggi karena kondisi masih pagi dan sedikit berawan.
Senang rasanya bisa memotret burung-burung cantik ini. Mereka adalah burung-burung hasil ternakan di Indonesia, demikian kata pemiliknya, sekalipun asal-usul nenek moyang burung ini bukan asli dari Indonesia. Harga per ekor burung ini termasuk mahal, setidaknya untuk ukuran saya, karena itu pemilik nya biasanya akan terus memonitor saat burung-burung ini terbang. Mereka siap memanggil burung-burung nya kembali kalau terbang nya agak jauhan dikit.