Brothers & sisters.., terinspirasi demo para pejalan kaki yang membawa tulisan “trotoar bukan untuk jalan motor..!” saya menulis ini. Pada hari Sabtu yang lalu saya dan istri sedang mengendarai mobil untuk menjemput anak di sekolah, cuaca yang tadinya hanya berawan tiba-tiba turun hujan. Maka perlahan tapi pasti arus kendaraan jadi tersendat dan kemudian macet mengular dengan cepat.
Ya..harus sabar jalan..berhenti..jalan dikit..berhenti lagi…, setelah beberapa ratus meter merayap sampailah saya pada penyebab kemacetan. Puluhan biker sedang berteduh memenuhi separuh badan jalan. Jalan yang empat lajur itu paraktis tinggal 2 lajur yang bisa dilalui. Padahal jalanan lagi rame dengan mobil, bus dan truk-truk besar…
Weleh..weleh…udah tahu sedang musim hujan, mbok ya bawa jas hujan to mbakyu / kangmas biker..! Lha kok senengnya berteduh di bawah jembatan dan bikin jalanan tersumbat. Apa gak pada mikir kalau tindakan mereka itu bikin orang lain susah.. di sini kelihatan masih banyak biker yang egois dan tidak mau tahu pada orang lain.., dan tidak mengindahkan aturan lalu lintas.
Semoga ke depan semakin baik ya mas, bro, mbakyu, om, pakde, paklik, bude, bulik, mbah…biker..!
gak bener tu. kalo di tempatq kalo ujan biasanya para biker beteduh di pos kamling, jd gak nyumpeti dalan kayak gt
LikeLike