I always enjoy Saturday morning ride with my Triumph Bonneville T120 especially when the weather is so great. Triumph Bonneville T120 is an old style classic bike, for those who love classic bikes will certainly love this bike. It is a classic model bike but the machine itself is very new and uptodate.
Triumph Bonneville T120 is very easy to ride, for me it is a friendly bike, eventhough it is a heavy bike. For me there is no need to do anything with the machine, but adding some accesorries to fit what I need in a bike is a must. For me the only must upgrade is the handle bar height. The original is to low for me, this makes my hands uncomportable and very easily get tired. But when I put on the handle bar riser and adjust the handle bar position to fit my riding position, it is now a lot better. My hands are more relax and not easily get tired.
Brothers & sisters…, bagi penggemar touring dan jalan-jalan mendokumentasikan perjalanan dan pemandangan-pemandangan menarik adalah suatu keharusan. Saat ini dengan kita dapat dengan mudah mendapatkan / membeli kamera atau video recorder dengan harga yang relatif murah. Bagi kawan-kawan pecinta touring motor biasanya akan mendokumentasikan perjalanannya dengan kamera aksi / action camera yang saat ini juga banyak dijual dengan harga yg murah sampai yang mahal.
Saya sendiri telah beberapa waktu menggunakan action camera merk GoPro. Nah beberapa waktu lalu saya membeli lagi action camera B-Pro 5 yang harganya jauh lebih murah dibanding GoPro. Ini adalah hasil test singkat dari action camera B-Pro 5 yang saya beli beberapa bulan yang lalu. Memang sudah beberapa kali saya mencoba test dan untuk action camera yang relatif murah ini, hasilnya cukup memuaskan.
Test singkat ini saya perlukan sebelum pergi touring atau untuk dokumentasi riding lain nya. Tes ini juga sekalian mencoba bracket action cam yang saya pasang di bagian belakang dan samping motor Estrella saya.
Bagi para rider yang ingin membeli action camera B-Pro 5, menurut saya ini action cam yang bagus. Dengan harga yang relatif murah, hasilnya lumayan mantap. Namun demikian, kembali kepada selera dan ketersediaan dana, sekarang banyak kok action camera yang murah-murah. Monggo dipun pirsani video nya. Maturnuwun nggih.
Brothers & sisters, setelah musim hujan sudah mulai berkurang kini tiba saatnya memulai babak baru untuk tahun 2023. Saya berencana untuk melakukan banyak touring tahun ini, baik itu solo touring maupun group touring bersama kawan-kawan bikers.
Untuk mengawalinya saya akan melakukan sedikit pemanasan touring jarak dekat dari Serpong, Tangerang Selatan ke daerah Lampung Timur. Untuk touring santai ini saya akan melakukannya sendirian alias solo touring. Kendaraan yang akan saya pakai adalah Si Jlitheng atau Estrella kesayangan saya.
Si Jlitheng sudah saya bawa ke bengkel langganan, kang Dedi (DJM) di daerah Ciledug untuk diservice dan mendapat sedikit modifikasi di bracket tas samping agar lebih OK untuk perjalanan. Setelan kang Dedi untuk Estrella memang OK banget, motor tarikannya jadi ringan dan problem yang sudah lama saya alamipun bisa teratasi. Problemnya adalah ketika digas kemudian turunin gas nya mesin sering mati, sudah bolak-balik dibenerin di bengkel tetep aja begitu. Syukurlah kang Dedi tahu masalahnya dan sekarang sudah joss banget.
Rencana saya akan berangkat dari rumah sekitar jam 5 pagi, riding santai sambil mencoba untuk bikin video & foto saat riding. Mestinya sekitar jam 10 pagi sudah tiba di pelabuhan Merak. Tiket sudah saya beli dengan menggunakan sistem online Ferizy dengan harga tiket Rp. 110.000 menggunakan Ferry Express. Sangat mudah bagi kawan-kawan yang mau beli tiket ferry online, tinggal download Ferizy di handpone, isi data dan langsung proses beli tiket. Simple dan gak ribet, nanti kalau ada kesempatan saya akan tuis di blog sini juga.
Semua sudah siap, tinggal persiapan diri saja, jaga kesehatan dan banyak berdoa semoga perjalanan aman dan menyenangkan. Amiin…!!
Brothers & sisters…, setelah kedatangannya di garasi saya, motor produksi pabrik di Inggris dengan nama Triumph Bonneville T120 mendapat beberapa sentuhan tambahan accessories. Beberapa saya beli atau dapat langsung dari dealer Triumph Jakarta sebagai bagian dari paket pembelian, sebagian saya buat di bengel langganan saya DJM di Ciledug, Jakarta.
Yang saya dapatkan dari dealer adalah engine guard kanan & kiri, engine guard bagian bawah (bawah mesin) dan wind shield pendek. Sedangkan yang saya bikin di bengkel DJM adalah bracket tas samping kanan kiri, tail rack, sandaran untuk boncenger dan standard tengah. Kemudian ada yang saya beli secara online yaitu radiator guard.
Mengapa saya menambahkan aksesoris-aksesoris seperti di atas? Tentunya selain karena unsur fungsi juga unsur keindahan. Engine guard, radiator guard misalnya berfungsi untuk melindungi mesin dan radiator dari benturan dengan benda lain. Windshield tentunya untuk mengurangi terpaan angin yang langsung menerjang saya sebagai ridernya. Rak-rak di belakang berfungsi untuk menaruh tas samping maupun tas belakang saat touring. Dan standard tengah berfungsi banget saat parkir. Hanya saja motor Triumph T120 ini sekalipun bodinya terlihat ramping tetapi mesinnya yang 1200cc itu sangat berat, jadi untuk menggunakan standard tengah tentunya tidak semudah / seringan motor-motor kecil.
Standard tengah juga sangat membantu saat kita membersihkan motor, terutama bagian roda / velg nya. Tanpa standard tengah, saya harus menggeser maju-mundur saat membersihkan velg motor.
Tambahan lain yang saya harus lakukan adalah mengganti klakson bawaan yang bunyinya kurang keras dengan klason baru yang bunyinya lebih berwibawa hehe… Juga baru-baru ini menempel juga dudukan untuk action camera yang saya tempatkan di engine guard nya. Ini untuk action cam tambahan selain yang selalu saya pasang di helm.
Plat nomor akhirnya selesai juga setelah menunggu lebih dari setengah tahun. Lama pol keluarnya, mungkin memang gitu ya kalau motor dari negeri om Charles, dapat plat nomornya mesti butuh waktu berbulan-bulan. Yang penting sekarang sudah beres dan siap diajak keliling ke mana-mana.
Brothers & sisters…., sudah lama Estrella saya tidak dioprek-oprek. Secara umum tampilan Estrella sudah sangat yahuud bin klasik. Tetapi yang namanya pengin lihat lebih klasik dan beda dari umumnya keluaran pabrikan, tetap saja pengin kutak-katik tampilannya.
Kali ini perubahan hanya pada jok nya yang saya buat menjadi single seat. Jok asli Estrella itu nyamannya bukan main, empuk mentul-mentul dipakainya enak. Jadi saya buat single seat hanya karena pengin tampil beda saja. Kalau soal kenyamanan, jok aslinya sudah sangat nyaman. Dulu saya juga pernah bikin single seat, tetapi hasilnya kurang nyaman, posisi riding kurang OK. Sekarang bikin lagi dan harapan saya hasilnya akan lebih baik dan lebih nyaman dari yang dulu.
Pekerjaan seperti biasa diserahkan ke ahlinya modifikasi Estrella, yaitu kang Dedi dengan bengkel nya DJM di kawasan Ciledug. Dari ngobrol-ngobrol saat saya bikin aksesoris untuk Triumph saya, kang Dedi sanggup buat single seat yang dijamin nyaman bin keren. OK lah, saya langsung minta untuk dibikinin untuk si Jlitheng, Estrella saya.
Santai saja, tidak terburu-buru, akhirnya single seat tersebut jadi dan siap pasang.Tetapi karena kesibukan, pemasangan baru dapat dilakukan kemarin hari Minggu 3 April 2022. Gampang dan cepat memasangnya, karena memang sudah dibuat pas dengan dudukan untuk Estrella. Jadi ya tinggal copot seat aslinya, lalu pasang single seat nya. Hasilnya seperti dalam foto-foto yang saya tampilkan disini.
Pagi-pagi tadi saya mencoba untuk riding dan sekalian foto-foto si Jlitheng dengan jok barunya. Hasilnya asli saya senang, posisi pas banget sekalipun saya sudah menggikan stang si Jlitheng, tangan tetap bisa santai memegang stang. Jok nya empuk dan nyaman. Waah… ini untuk jarak jauh juga oke saja kalau nyaman begini. Posisi riding santai dan jok nyaman, jarak jauh pun akan oke-oke saja.
Kang Dedi ini tidak hanya bikin modif untuk Estrella, tetapi banyak juga W175, dan juga Royal Enfield macam-macam model, bahkan yg interceptor yg joknya flat itu bisa dibikinin yang lebih empuk. Silahkan kontak kang Dedi di bengkel DJM nomor telepon 081213520732 bagi yang ingin merubah tampilan tunggangannya.
Yuk ah.. enjoy jok baru si Jlitheng Estrella 250…wuss…wuss..wuss..
Brothers & sisters….., beberapa waktu yang lalu VRI (Vulcan Riders Indonesia) mengadakan touring santai ke Sumatera Barat. Ini merupakan touring pertama VRI ke pulau Sumatera di tahun 2022, semoga di waktu-waktu mendatang akan lebih banyak lagi touring ke pulau Sumatera mengingat banyak tempat indah di pulau Sumatera yang perlu dikunjungi.
Touring VRI kali ini khusus ke Sumatera Barat, dimulai dari kota Pekanbaru tepatnya dari dealer Kawasaki di kota Pekanbaru, yaitu Kawasaki Greentech. Para perserta dari Jakarta hampir semuanya berangkat menggunakan pesawat dari bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng menuju bandara Sultan Syarif Kasim II International airport di Pekanbaru. Dari bandara di Pekanbaru kami langsung menuju ke Kawasaki Greentech dimana motor-motor kami sudah menunggu di sana.
Dari Kawasaki Greentech Pekanbaru, saat itu hari Jum’at kami langsung riding bareng ke arah kota Bukittinggi dengan melewati kota Bangkinang dan Payakumbuh. Karena hari itu adalah hari Jum’at maka kawan-kawan yang muslim harus Jum’atan dulu. Kami berhenti sejenak untuk melaksanakan sholat Jum’at dan selanjutnya terus riding hingga saat makan siang tiba. Kami makan siang di sebuah restoran di daerah Banngkinang, sambil santai dan istirahat.
Selesai makan siang dan istirahat perjalanan kami lanjutkan langsung menuju kota Payakumbuh. Sudah agak sore kami tiba di Payakumbuh, kami gunakan kesempatan untuk menikmati kelok 9 dan foto-foto dengan latarbelakang pemandangan yang keren.
Tidak terasa hari sudah mulai gelap, kamipun melanjutkan perjalanan ke kota Bukittinggi dimana kami menginap di Grand Rocky Hotel selama 2 hari di Bukittinggi. Bukittinggi merupakan kota yang bersejarah, banyak bangunan-bangunan peninggalan Belanda di kota ini. Di kota ini juga terdapat Jam Gadang yang merupakan satu-satunya di Indonesia yang konon merupakan kembaran Big Ben di kota London Inggris.
Perjalanan seharian lumayan menguras tenaga, maka kami istirahat malam itu dan paginya kita explore daerah sekitar Bukittinggi (di artikel berikutnya ya..)
Brothers & sisters…, sebelumnya perkenankan saya mengucapkan Happy New Year 01 January 2022, semoga kita semua semakin sehat dan sukses di tahun 2022 ini.
Bro & sis yang mengikuti blog ini tentunya sudah cukup familiar dengan tunggangan saya si Kanijo, Kawasaki Vulcan S 650cc. Mengawali tahun baru 2022 ini si Kanijo mendapatkan hadiah sepasang Side Box yang terbuat dari aluminium. Side Box ini saya minta khusus dibuatkan oleh om Dedi dari bengkel modifikasi DJM di kawasan Ciledug, Jakarta.
Karena side box ini bikinan bengkelnya om Dedi, dan sepertinya juga yang pertama buat Vulcan S 650, maka saya harus mengirim motor ke bengkel supaya pengukurannya pas disesuaikan dengan motor.
pengerjaannya lumayan lama karena memang harus membuat dari awal, sejak merancang design hingga selesai. Pada design pertama ada kesalahan, ukuran dan bentuknya kurang pas. Akhirnya dibuat lagi menjadi yang seperti sekarang. Semua dikerjakan sendiri mulai dari pemotongan plat alumunium, pengelasan hingga pemasangan. Untuk bracket nya, menggukanan bracket yang ada. Di Vulcan saya memang sudah terpasang bracket yang biasa saya pakai untuk tas kulit bikinan dari Jogja.
Saya masih akan menghias bagian samping box warna hitam dengan menempelkan sticker supaya tidak terlihat kosong. Kebetulan banyak sticker di rumah yang bisa menjadi hiasan. Yang penting side box sudah terpasang dengan rapi dan kuat, bisa untuk menyimpan barang bawaan dengan aman.
Bagi brothers & sisters yang ingin memodifikasi motornya atau membuat aksesoris untuk tunggangan kesayangan dapat menghubungi langsung om Dedi, DJM, di nomor telephone ini 081213520732. Dia banyak mengerjakan modifikasi motor-motor Estrella 250 / W250 juga W175, tentunya terbuka untuk jenis-jenis motor lain.
Brothers & sisters…, sebagai penggemar motor model klasik saya jatuh cinta sama sosok Triumph Bonneville T120 yang rasa-saranya modelnya awet tak lekang dimakan jaman. Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan mampir ke daerah Kemang, Jakarta Selatan, di sana ada sebuat dealer motor Triumph. Ada beberapa model motor Triumph yang dipajang di sana, dari yang mahal sampai yang muaahaal banget. Yups, harga motor Triumph memang tidak bisa dibandingkan dengan kebanyakan motor-motor yang selalu kita jumpai di jalan-jalan sekitar kita. Yang ada di sana paling murah Rp. 345 juta belum termasuk pajak dll. Tapi ya begitulah dari sana nya, motor-motor ini didatangkan dari negeri nya om Charles sana.
Sempat mencoba riding Triumph Bonneville T 120 edisi 2021
Ngobrol-ngobrol sama mas Andie, punggawa showroom di Kemang, saya diberi tahu kalau untuk tahun 2022 akan didatangkan yang Gold Line edition selain yang biasa dengan warna yang berbeda. Harga nya kemungkinan akan beda (“naik”) sedikit untuk yg Gold Line ini. Spesifikasi yang lain semua sama, ya hanya beda gold line nya saja yang konon dibuat dengan tangan (hand made) oleh beberapa orang yang memang sudah jago membuatnya. Kayak ada penampakannya ? Belum ada di sini dan baru akan datang kira-kita bulan Februari mendatang. Tetapi foto-foto nya sudah banyak beredar, seperti yang saya copy paste di sini.
Gold line edition yang silver
Gambar di atas adalah yang warna silver dengan warna tangki bagian atas hijau tua. Tampak indah ketika dikombinasi dengan warna chrome bagian bawah motor (velg, mesin, klanpot). Konon katanya untuk kemampuan mesin seperti power, torsi sama saja dengan yang keluaran 2021, tenaga maksimum 80 PS pada 6650 rpm dan torsi maksimum 105 Nm pada 3500 rpm. Lumayan gahar tenaga dan torsinya, walau demikian motor ini juga lumayan berat sekitar 230-an kg.
Berapa harga nya? Untuk yang Gold Line edition belum ada price list nya, tetapi untuk yang biasa Bonneville T120 dibandrol dengan RP. 430 juta off the road, ditambah pajak dll jatuhnya mendekati Rp. 500 jt. Mahal? yes it is. But you get what you want, a beautiful yet powerful piece of motorcycle.
Brothers & sisters…, saya sudah lama memiliki sebuah motor model klasik yang diproduksi oleh Kawasaki Jepang, yaitu Estrella 250. Motor ini akan tetap saya rawat entah sampai kapan. Yang pasti saya tidak pernah merasa bosen dengan yg Estrella itu.
my Estrella 250
Beberapa hari yang lalu saya mengunjungi sebuah showroom motor di Kemang, Jakarta Selatan. Tepatnya sebuah showroom motor Inggris yaitu Triumph (bukan pakaian dalam wanita ya..). Ada sebuah motor model klasik yang menarik di sini, yaitu Triumph Bonneville T120 dan T100.
Bonneville T120
Antara T100 dan T120 terlihat sangat mirip, sekilas terlihat sama. Kapasitas mesin yang membedakan mereka, T100 dengan kapasitas mesin 900cc sementara T120 adalah 1200cc. Dengan perbedaan ini tentunya beda juga daya dan tenaga yang dihasilkan keduanya.
Bonneville T120
Saya berkesempatan mencoba riding Triumph Bonneville T120 ini di jalan raya Kemang. Ternyata memang sangat mak nyuuus.. begitu mesin dihidupkan terdengar suara merdu dari dua knalpot klasik si T120. Suaranya adem tidak keras tapi juga bukan senyap. Ini knalpot bawaan motor yg sudah lolos standard Eropah sana.
Tinggi jok motor terasa pas, kaki bisa napak dg baik.
Segera saya meluncur ke jalanan Kemang yang tidak terlalu ramai. Gigi satu langsung meluncur cepat, masuk gigi dua plintir gas dikit langsung nendang. Saya sangat menikmati torsi dan tenaga motor yang terasa nampol banget. Beberapa kilometer saya putar balik dan saya tidak sempat nyoba lebih dari gigi dua hehe..
Foto-foto di atas adalah T120 keluaran 2021, akan segeta datang yang keluaran 2022. Perbedaan significant ada pada rem depan yang menggunakan rem brembo dan velg menggunakan bahan aluminium. Ini akan membuat sedimit lebih ringan dibanding yang keluaran 2021. Konon katanya yang produksi 2022 akan sampai ke tanah air di bulan Februari 2022. Yang lebih oke lagi, akan ada versi Gold line, ini edisi khusus dimana garis gold dibuat dengan tangan. Kita tunggu saja kedatangan nya.