Brothers & sisters…., Pulau Sumba terkenal memiliki objek wisata yang indah-indah yang rata-rata masih sangat alami. Alami dalam artian belum banyak sentuhan tangan manusia yang membuat objek wisata tersebut tidak lagi seperti apa adanya. Salah satu objek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi adalah desa adat Ratenggaro atau perkampungan adat Ratenggaro. Desa ini berisi rumah-rumah adat khas daerah setempat yang telah ada sejak puluhan bahkan mungkin ratusan tahun.
Bagian depan perkampungan
Di bagian depan perkampungan terdapat halaman yang cukup luas dengan pagar dari batu koral yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk pagar keliling. Jika kita melihat ke belakang maka akan tampak bangungan-bangunan khas beratapkan jerami kering. Bangunan-bangunan ini adalah rumah penduduk setempat. Bangunan ini umumnya memiliki tiang kayu yang kokoh dengan lantai dari bambu tua yang kuat. Semua berlantai dua, lantai dasar atau kolong dipergunakan untuk tempat hewan ternak, dan di atasnya adalah tempat tinggal mereka. Bagian dalam dari bengunan yang menjulang dipakai untuk tempat menyimpan hasil pertanian seperti jagung kering misalnya.
Kehidupan penduduk Ratenggaro
Pada umumnya mereka hidup dari alam sekitarnya, mereka bertani, berternak dan mencari ikan di lautan. Mereka juga membuat kerajinan tangan seperti patung-patung kayu dan menenun kain untuk dipakai sendiri atau dijual. Kehidupan penduduk di sini bisa dikatakan sangat sederhana. Satu rumah besar di perkampungan Ratenggaro ini bisa dihuni oleh 4 keluarga yang pada umum nya masih bersaudara.
Pantai Ratenggaro
Di belakang perkampungan ini terdapat pantai yang menyuguhkan pemandangan yang cukup menawan. Kombinasi landscape yang keren dengan pantai berpasir putih bersih dan air yang jernih membuat kita betah untuk menikmatinya. Kalau ingin ke pantai ini kita harus menuruni tebing yang lumayan curam. Kami memilih untuk menikmati pantai dari halaman belakang perkampungan Ratenggaro.

Pengunjung harus memperhatikan apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, sebaiknya bertanya kepada guide atau penduduk setempat
Kami pun berfoto di sini untuk mengabadikan diri bersama pemandangan yang indah-indah ini.
Pemakaman penduduk Ratenggaro
Seperti masyarakat pulau Sumba pada umumnya, penduduk di Ratenggaro membangun makam di dekat rumah mereka. Makam pada umumnya berbetuk kotak dengan berbagai ukuran yang di atas nya ditutup dengan lempengan batu besar. Lempengan batu penutup makam ini terbuat dari pahatan batu utuh, bisa dibayangkan beratnya dan upaya untuk membuatnya. Terdapat pintu yang dapat dibuka dan ditutup untuk memasukkan orang yang sudah meninggal. Makam-makam ini manjadi bagian yang unik yang tidak dapat dipisahkan dari perkampungan adat masyarakat Ratenggaro.
Desa Ratenggaro masih sangat alami memiliki pantai indah yang juga masih sangat alami, penduduk nya ramah dan terbuka kepada pengunjung. Suatu tempat yang layak dikunjungi jika kita sedang berwisata ke pulau Sumba.
Pingback: Pemandangan Indah Objek Wisata Tanjung Mareha di Sumba Barat Daya | lexyleksono
Pingback: Pantai Mandorak Serpihan Khayangan di Sumba Barat Daya | lexyleksono
Pingback: Desa tradisional Prai Ijing, Sumba Barat | lexyleksono